Menpora Belum Mau Ungkap Nama-nama di Tim Sembilan karena Takut Mereka Dilobi Duluan
Menteri Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Imam Nahrawi belum mau menguak nama-nama yang akan masuk dalam jajaran Tim Sembilan. Ia mengaku pihaknya punya alasan tersendiri untuk melakukannya.
Kemenpora tengah berencana untuk membentuk Tim Sembilan yang tujuannya mengawasi kinerja PSSI. Tim ini dibentuk dengan latar belakang keresahan masyarakat atas buruknya kinerja PSSI. Nantinya, tim yang terdiri sembilan orang ini akan terdiri dari beberapa perwakilan dari Kemenpora, masyarakat, wartawan, juga PSSI.
"Kami ini butuh banyak masukan dan informasi yang detail serta objective dari berbagai kalangan. Makanya kami membentuk tim itu," kata Imam usai melakoni rapat finalisasi penyusunan program dan anggaran dekonsentrasi tahun anggaran 2015, di Wisma Kemenpora, Jakarta, Senin (15/12/2014) malam.
Rencana itu sendiri menuai berbagai reaksi. Ada yang menyambut hangat, tapi ada pula yang menilai hal itu sebagai intervensi pemerintah. Menpora sendiri menegaskan pembentukan Tim Sembilan dilakukan untuk memajukan sepakbola tanpa niatan mengintervensi.
"Makanya jangan takut, jangan galau, kami bentuk apapun itu. Sudahlah, ini demi kemajuan olahraga kita bersama. Kalau takut berarti ada sesuatu. Kan sudah banyak ini yang broadcast-broadcast, sudah menyebut saya, menyudutkan Menpora. Jangan sudutkan Menpora, saya enggak punya beban. Beban saya hanya adalah bagaimana negara ini hadir, prestasi atlet kita lebih baik, dan saya tidak mungkin mengganggu dapurnya kok," jelasnya.
Imam juga menyatakan belum mau membuka nama-nama yang akan mengisi Tim Sembilan. Ia tak mau mengambil risiko mengingat tim itu sekaligus juga akan berusaha mengungkap kemungkinan adanya jaringan mafia sepakbola di Indonesia.
Kemenpora tengah berencana untuk membentuk Tim Sembilan yang tujuannya mengawasi kinerja PSSI. Tim ini dibentuk dengan latar belakang keresahan masyarakat atas buruknya kinerja PSSI. Nantinya, tim yang terdiri sembilan orang ini akan terdiri dari beberapa perwakilan dari Kemenpora, masyarakat, wartawan, juga PSSI.
"Kami ini butuh banyak masukan dan informasi yang detail serta objective dari berbagai kalangan. Makanya kami membentuk tim itu," kata Imam usai melakoni rapat finalisasi penyusunan program dan anggaran dekonsentrasi tahun anggaran 2015, di Wisma Kemenpora, Jakarta, Senin (15/12/2014) malam.
Rencana itu sendiri menuai berbagai reaksi. Ada yang menyambut hangat, tapi ada pula yang menilai hal itu sebagai intervensi pemerintah. Menpora sendiri menegaskan pembentukan Tim Sembilan dilakukan untuk memajukan sepakbola tanpa niatan mengintervensi.
"Makanya jangan takut, jangan galau, kami bentuk apapun itu. Sudahlah, ini demi kemajuan olahraga kita bersama. Kalau takut berarti ada sesuatu. Kan sudah banyak ini yang broadcast-broadcast, sudah menyebut saya, menyudutkan Menpora. Jangan sudutkan Menpora, saya enggak punya beban. Beban saya hanya adalah bagaimana negara ini hadir, prestasi atlet kita lebih baik, dan saya tidak mungkin mengganggu dapurnya kok," jelasnya.
Imam juga menyatakan belum mau membuka nama-nama yang akan mengisi Tim Sembilan. Ia tak mau mengambil risiko mengingat tim itu sekaligus juga akan berusaha mengungkap kemungkinan adanya jaringan mafia sepakbola di Indonesia.
0 comments:
Post a Comment