'Biar Adil, Coba Mobil Dilarang Lewat HI'
Larangan motor melewati jalur protokol dari Jalan MH Thamrin menuju Jalan Medan Merdeka Barat diprotes kalangan bikers. Mereka menilai jika alasannya hanya untuk mengurangi kemacetan, atau lebih tertib di jalanan, maka biar adil, pengguna mobil juga dilarang lewat!
"Jangan salahin motor aja, kalau mau adil coba diberlakukan sehari tanpa motor sehari tanpa mobil, terus dilihat hasilnya mana yang lebih macet," ujar Johan Susanto,
"Bukan motor doang yang gak tertib, mobil juga termasuk, biar adil mobil pribadi seharusnya dilarang lewat situ," timpal Usman Sahid.
Larangan ini praktis membuat pemotor kebingungan. Apalagi dalam data dinas perhubungan DKI Jakarta ada sekitar 9 juta orang yang mengendarai motor di Jakarta. Mereka memang tidak semuanya melewati HI, tetapi pastinya membuat bingung jika harus mencapai perkantoran di kawasan tersebut.
Belum lagi para kurir bermotor yang jumlahnya mencapai sekitar 1.500 orang.
"Di Jakarta, kurir sepeda motor itu 1.500. Banyak sekali. Kalau itu dilarang bisa jadi pengangguran. Pelanggan kita ribuan. Bisa bayangkan ekonomi kita akan terganggu nanti," ujar Sekjen Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Amir Syarifudin beberapa waktu lalu.
"Memang moda transportasi itu bisa diubah, dari sepeda motor dialihkan ke mobil. Tapi tidak mungkin. Kurir itu pakai motor pribadi, dan pendidikannya rata-rata SMA. Nah, bagaimana para kurir ini mengganti kendaraannya? Kalau begitu bisa banyak yang jadi penangguran,"
"Jangan salahin motor aja, kalau mau adil coba diberlakukan sehari tanpa motor sehari tanpa mobil, terus dilihat hasilnya mana yang lebih macet," ujar Johan Susanto,
"Bukan motor doang yang gak tertib, mobil juga termasuk, biar adil mobil pribadi seharusnya dilarang lewat situ," timpal Usman Sahid.
Larangan ini praktis membuat pemotor kebingungan. Apalagi dalam data dinas perhubungan DKI Jakarta ada sekitar 9 juta orang yang mengendarai motor di Jakarta. Mereka memang tidak semuanya melewati HI, tetapi pastinya membuat bingung jika harus mencapai perkantoran di kawasan tersebut.
Belum lagi para kurir bermotor yang jumlahnya mencapai sekitar 1.500 orang.
"Di Jakarta, kurir sepeda motor itu 1.500. Banyak sekali. Kalau itu dilarang bisa jadi pengangguran. Pelanggan kita ribuan. Bisa bayangkan ekonomi kita akan terganggu nanti," ujar Sekjen Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Amir Syarifudin beberapa waktu lalu.
"Memang moda transportasi itu bisa diubah, dari sepeda motor dialihkan ke mobil. Tapi tidak mungkin. Kurir itu pakai motor pribadi, dan pendidikannya rata-rata SMA. Nah, bagaimana para kurir ini mengganti kendaraannya? Kalau begitu bisa banyak yang jadi penangguran,"
0 comments:
Post a Comment